Masih dalam suasana Idul Fitri 1446 Hijriyah, SDN 188 Bandung Baru turut serta dalam gelaran akbar Barokah Halal Bihalal dan Silaturahmi Keluarga Besar Dinas Pendidikan Kota Bandung yang dilaksanakan pada hari Rabu, 16 April 2025. Kegiatan ini diikuti oleh Wakil Walikota Bandung, Ketua DPRD Kota Bandung, Plt Dinas Pendidikan, Sekretaris Dinas Pendidikan, Para Kepala Bidang, Para Kepala Seksi, Para Ketua Tim, Kepala Sub Bagian Umpeg, Para Penilik, Pengawas/Pendamping, Pamong Belajar, Para Kepala Sekolah, Guru, dan TAS jenjang PAUD, TK. SD dan SMP Negeri dan Swasta. Gelaran silaturahmi tahunan yang biasanya dilaksanakan di Masjid Agung Bandung, kini diadakan di Masjid AlJabar, Jalan Cimincrang No. 14, Cimenerang, Kec. Gedebage, Kota Bandung.
Guru-guru dan staf di SDN 188 Bandung Baru sangat antusias mengikuti acara di ikon baru Provinsi Jawa Barat tersebut. Mereka dapat menikmati suasana megahnya Masjid Al-Jabar mulai dari tempat parkir, pintu masuk hingga area di dalam masjid. Area masjid ini memiliki lapangan parkir yang luas, pelataran masjid yang luas, tempat wudhu indoor dan outdoor, selasar yang teduh, bangunan utama masjid yang di dalamnya terdapat tempat shalat dua lantai, juga Galeri Rosulullah di area basement. Gaya arsitektur dan penataan lingkungan yang apik dan estetik menambah nilai dari tempat ibadah ummat islam tersebut.
Masjid Al-Jabar ini dibangun diatas lahan yang dikelilingi oleh danau buatan. Untuk mencapai bangunan utama, kita menyeberangi jembatan Nabi Musa yang di sisi kanan kirinya terdapat air mancur. Jadi saat menyeberang, kita seolah sedang berada di lautan yang terbelah. Setelah itu kita akan menjumpai selasar yang dipayungi oleh kubah-kubah kecil di sekelilingnya. Di bagian tengah selasar terdapat tangga utama untuk menuju bangunan utama masjid. Bangunan masjid berbentuk limas segi empat yang menyerupai piramid dengan aksen kubah berbentuk segi tiga di empat sisinya. Di bagian dalam masjid terdapat dua lantai. Lantai utama beralaskan karpet tebal nan lembut berwana biru. Di bagian langit-langit masjid terlihat seberti batu kristal yang menyebar berkilauan. Di bagian tengahnya terdapat hiasan kaligrafi bertuliskan lafaz Allah.
Di bagian basement, kita dapat menjumpai toilet, tempat wudhu, ruang edukasi, dan galeri Rasulullah. Lantainya terbuat dari marmer yang dipadupadankan dengan estetik. Tiang-tiangnya diberi aksen kayu berwarna coklat tua sehingga kita merasa seolah berada di Timur Tengah. Suasananya dingin dan nyaman.
Keindahan Masjid Al- Jabar, membuat guru-guru dan staf SDN 188 Bandung Baru merasa kagum. Sehingga merekapun tak segan mengabadikan momen di sana dengan berfoto bersama. “Saya penasaran karena belum pernah pergi ke Masjid Al-Jabar”, ucap Ibu Pipin, guru kelas 3. Perjalanan yang cukup jauh dari rumah hingga ke lokasi dijadikan moment tersendiri bagi guru tersebut. “Habis lebaran, saya belum ke mana-mana mengingat keluarga semuanya orang Bandung. Ya, itung-itung rihlah,” lanjutnya. Meskipun cuaca panas, tidak mengurangi antusiasme guru-guru untuk mengikuti rangkaian acara silaturahmi.
Wakil Wali Kota Bandung, H. Erwin Effendi, S.E., M.Pd. menyapa insan Pendidikan yang hadir saat itu seraya memperkenalkan diri setelah pelantikannya. Beliau menyampaikan bahwa peran pendidik sangat penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Oleh karena itu, perlu sinergi dan kolaborasi antar pendidik. Salah satunya dengan cara mengikuti gelaran silaturahmi di mana insan Pendidikan dapat bertemu di satu tempat. Mereka dapat berbincang, temu kangen, saling bermaafan, hingga terjalin lagi komunikasi yang mungkin saja sebelumnya terputus.
Di kesempatan yang sama, Bapak ketua DPRD ikut memperkenalkan diri dan membagikan pengalamannya hingga terpilih sebagai wakil rakyat. Puncak acara yaitu tausiyah dari KH. Athian Ali M. Dai, Lc., MA., ESQ. Beliau adalah ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) yang banyak berkontribusi dalam dakwah Islam.
Guru dan Staff 188 Bandung Baru juga berkesempatan mengunjungi Galeri Rasulullah yang ada di area basement. Untuk memasuki galeri ini, pengunjung harus mendaftar di aplikasi sapawarga. Tiket dapat diakses langsung di lokasi melalui telepon selular dan tidak dikenakan biaya.
Galeri Rasulullah ini dibagi ke dalam empat bagian. Pembagian tersebut meliputi masa prakenabian, masa dakwah di Kota Mekah, dakwah di Kota Madinah, dan penyebaran Islam di Jawa Barat. Galeri dilengkapi pencahayaan yang unik, gambar di billboard yang besar, juga dilengkapi audio pada beberapa spot. Kita bisa menonton di awal pintu masuk galeri, menyaksikan awal kondisi Kota Mekah sebelum Nabi Muhammad lahir, hingga dimulainya dakwah Rasulullah.
Galeri dilengkapi berbagai tulisan dalam tiga bahasa di setiap dinding ruangan. Ilustrasi suasana dakwah diilustrasikan dengan maket di Makkah, Madinah, Masjid Kuba, dan daerah bersejarah lainnya. Juga ada replika Gua Hiro tempat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama. Selanjutnya dijumpai ruang audio visual tiga dimensi tempat simulasi peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad. Ruangan tersebut berlantaikan kaca, dan seolah-olah pengunjung berada di atas ketinggian awan. Pengunjung dapat merasakan bagaimana peristiwa isra-mi’raj saat nabi Muhammad menunggangi burak dan diangkat ke langit ke tujuh. Setelah itu kita dapat melihat tempat tidur, pakaian, sendal, baju perang, pedang, hingga cincin Nabi Muhammad. Betapa beliau sangat sederhana namun memiliki jiwa pemimpin dan berani saat di medan perang.
Di bagian lain, ada beberapa mushaf Al-Quran baik cetakan dulu dan cetakan sekarang dalam berbagai ukuran. Di bagian akhir, terdapat edukasi mengenai penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Di sana dapat dijumpai replika Masjid yang ada di Jawa Barat mulai dari awal pendirian hingga sesuah di renovasi. Kita juga dapat mengenal tokoh-tokoh penyebar agama Islam di Jawa Barat. Saat akan meninggalkan galeri, ada sebuah ruangan edukasi audio visual yang tayang setiap saat. Video tersebut menjelaskan cerita pembangunan Masjid Aljabar yang disampaikan oleh Bapak Ridwan Kamil sebagai arsiteknya. Mulai dari perencanaan hingga makna dari setiap bentuk dan kubah yang menghiasinya.
Pengalaman halal-bihalal kali ini lebih berkesan. Banyak ilmu dan maaf dan diperoleh selama berada di Masjid Al-Jabar. Semoga tahun depan berkesempatan mengunjungi Masjid yang indah nan megah ini.
Penulis: Heni Rohaeni, S.Pd. Dokumentasi pribadi